MAWAR MERAH



Written By : Arleen A

Ada sebuah kebun yang indah, penuh dengan bunga.


Bunga Daisy menari dengan  gembira.


Bunga Matahari berjemur dibawah sinar matahari.



Bunga Krisan berayun ditengah tiupan angin.


Dan sekuntum bunga Mawar merah bernyanyi. 




Si Mawar merah itu tahu, dia yang paling cantik diantara semua bunga. Ia mengangkat dirinya menjadi seorang Ratu dari kebun itu.

Setiap hari, seorang anak perempuan selalu menyiram bunga-bunga itu. Kepada setiap bunga ia selalu bertanya, “Berapa banyak air yang kau inginkan hari ini, sayang?”

Jika si bunga menjawab, “Sedikit saja,” anak perempuan itu akan menuangkan sedikit air.
Jika si bunga menjawab, “Aku haus sekali hari ini,” maka si anak perempuan akan menuangkan lebih banyak.

Yang berdiri didepan selalu saja si Mawar merah. Ia pikir ia yang harus mendapatkan air yang terbanyak karena ia adalah si Ratu. Jadi setiap hari ia sellalu meminta lebih dan lebih banyak air dari anak perempuan itu.

Karena itu, terkadang si anak perempuan jadi kehabisan air dan bunga-bunga yang lainya hanya mendapat sedikit.

Suatu hari, si anak perempuan melihat ada bintik abu-abu di mahkota dan di daun bunga mawar.


 “Oh, mawarnya sakit!” Katanya.

“Sang mawar terlalu banyak minum!” Kata si Tukang Kebun.


 Si Mawar merah sadar ia terlalu serakah selama ini. Keserakahannya telah berakibat buruk bagi dirinya sendiri.


Sejak hari itu, ia selalu minta air secukupnya. Tidak berlebihan.

Ingat :
Jangan serakah. Hal yang baik pun jika terlalu banyak menjadi tidak baik. Berbagilah!


Tuh ceman-ceman, dalam hidup ini kita harus berbagi kepada sesama. Gak boleh serakah kayak si Mawar merah dalam cerita diatas. So, berbagilah! Asal jangan berbagi cinta aja ya? Behahaha :D


(Saya cocoknya jadi Bunga Matahari yak? Sesuai warna jilbab, akakak :p)

Salam hangat, Irma cantik^^

0 komentar:

Posting Komentar

Yang komen semoga jodohnya gak jauh dari rumahnya. Aamiin.